CeramahAgama: Meneladani Akhlak Mulia Rasulullah - Ustadz Muhammad Wasitho, M.A. Orang-orang yang jujur dalam mencintai Allah l akan meneladani Rasulullah n dalam hal petunjuk dan akhlaknya. Allah l berfirman: Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Muhammad Rasulullah merupakan nabi akhir zaman yang diberikan kemukjizatan yang sangat luar biasa, yaitu kitab Al-Qur'an yang kita gunakan sebagai petunjuk hidup dan sebagai kitab suci umat Islam. Nabi Muhammad diutus ke bumi ini untuk berdakwah menyampaikan wahyu apa yang telah diberikan oleh Allah kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril. Dengan demikian Rasulullah selalu memberikan akhlak yang terbaik untuk memberikan contoh kepada umatnya. Postingan ini akan memberikan contoh teks ceramah agama tentang meneladani akhlak Rasulullah SAW. Dan kita sebagai umatnya semoga bisa meniru dari apa-apa yang telah dicontohkan oleh beliau dalam menjalani kehidupan. Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah Lihat Ceramah Lain Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، الْحَمْدُ للهِ الَّذِى فَضَّلَ بَنِى آدَمَ بِالْعِلْمِ وَالْعَمَلِ عَلَى جَمِيْعِ الْعَالَمِ، وَالصَّلاَةُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْعَرَبِ وَالْعَجَمِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ يَنَابِيْعِ الْعُلُوْمِ وَالْحِكَمِ. أَمَّا بَعْدُ. Alhamdulillah wasyukrulillah kita memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmaynta kepada kita semua dan sehingga kita bisa berjumpa dan bermuwajahah di majelis yang sangat mulia ini. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada sayyidil ambiya' wal mursalin, nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat dari jaman jahiliyah menuju jaman yang terang benerang. Hadirin yang saya hormati Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan ceramah dengan judul meneladani akhlak Rasulullah. Rasulullah menjalani kehidupan pada jaman jahiliyah, dimana-mana terjadi kekerasan dan tidak menunjukkan peri kemanusiaan khususnya terhadap kaum hawa, banyak wanita yang lahir dikubur hidup-hidup oleh orang tuanya karena pada zaman tersebut wanita sangatlah tidak ada kehormatannya. Wanita diperjual belikan. Rasulullah diberikan wahyu oleh Allah SWT ketika menjelang umur 40 tahunan lewat perantara malaikat Jibril, Nabi Muhammad menjalankan syiar Islam dengan cara lemah lembut, tidak dengan kekerasan dan Nabi Muhammad selalu berdakwah dengan memberikan contoh tauladan yang baik, akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Hadirin yang dirahmati Allah Akhlak Rasululah mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi selalu diliputi dengan tata cara Islam. Hal ini telah dicontohkan oleh nabi dalam kehidupannya. Mulai dari cara makan, cara tidur, cara bergaul dengan orang lain, cara berbicara, cara menjadi pemimpin dan lain sebagainya. Kehidupan Rasulullah dengan dibalut akhlak mahmudah atau akhlak baik ini telah tertulis dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 21. لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ الَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو الَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ الَّهَ كَثِيرًا Artinya "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW harus bisa meniru akhlak Rasulullah meskipun dengan mamulai dari hal-hal yang terkecil dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari kita. Karena dengan kita meneladani akhlak hasan Muhammad SAW insyaallah kehidupan akan berjalan dengan baik. Sahabat, Teks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah tersebut diatas belum lengkap, sobat bisa mengunduh filenya di bawah ini. [Unduh]
CeramahAgama: Meneladani Akhlak Mulia Rasulullah - Ustadz Muhammad Wasitho, M.A.Orang-orang yang jujur dalam mencintai Allah l akan meneladani Rasulullah n
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID IqHOz-cdQ-tzY-YUtfm-OgQ6gvO09DP6tJbgeXdWePGkFCFvok90Rg== Salahsatu keberhasilan rasulullah SAW dalam da'wahnya menyebarkan agama islam ialah dengan menggunakan akhlak, tidak pernah beliau membujuk orang arab dengan hartanya: Ayo masuk islam 50 ribu. tidak pernah. dengan menakut nakuti orang: Awas ya..kalau gak masuk islam aku pecat jadi orang arab. dakwahnya menggunakan akhlak, Sebagai mana ada dalam hadis beliau INFO JABAR — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan secara garis besar ilmu dalam Islam ada tiga, yakni tauhid, fikih, dan tasawuf.“Konsekuensi dari seseorang yang mempelajari ilmu tauhid adalah ditempatkan atau abadi di surga, yang tidak mempelajari ilmu tauhid akan ada di neraka,” kata Uu saat berceramah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Yayasan Al Masoem, Kabupaten Sumedang, Jumat, 8 November menjelskan tauhid adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah SWT dan aqidah. Seseorang dikatakan beriman atau tidak, tergantung pada tauhidnya. Begitupun seseorang disebut mukmin orang beriman atau tidaknya juga tergantung pada fikih, kata Uu, bisa disebut juga ilmu syariah. Seseorang yang melaksanakan ilmu ini pertanda dirinya sebagai orang yang ahli memaparkan ada empat rukun yang diajarkan dalam ilmu fikih, yakni rukun ubudiyah atau tata cara beribadah, rukun munakahat atau tata cara perkawinan, rukun muamalat atau tata cara berniaga, dan rukun jinayah atau ilmu “Kita sebagai orang beriman harus tahu ilmu fikih dan melaksanakannya. Seseorang yang melaksanakan ilmu fikih disebut muslim,” ilmu tasawuf, Uu menjelaskan inti dari ilmu ini adalah keikhlasan dalam hati. Untuk itu, segala bentuk ibadah dilaksanakan dengan niat karena Allah SWT. Orang yang melaksanakan ilmu tasawuf disebut mufsidin.“Kita melaksanakan ibadah dengan keikhlasan untuk mendapatkan rida Allah SWT. Jangan ada kita melaksanakan ibadah karena ingin dipuji misalnya,” juga mengatakan inti dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. “Makanya momentum Muludan adalah untuk meniru, meneladani akhlak Rasulullah, baik dari segi keilmuan maupun dari segi sunah-sunah yang harus dilakukan yang tercermin dengan akhlak, moral, dan memiliki budi pekerti yang luhur,” katanya. * Kerendahanhati Rasulullah SAW tercermin dalam banyak hal, antara lain adalah: 1. Ketika pada suatu hari beliau tidak besedia barang belanjaannya di pasar dibawakan pulang oleh Abu Hurairah, 2. Ketika beliau mempersilakan para sabahat berjalan di depan mendahului beliau, dan 3. Ketika beliau mendahului beruluk salam ketika bertemu dengan para Rasulullah SAW adalah utusan Allah untuk menjadi suri tauladan bagi umat Muslim dalam berbagai aspek. Dalam Alquran surat Al Qalam ayat 4, Allah SWT pun menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok dengan akhlak yang etimologi, akhlak dalam bahasa Arab merupakan bentuk jamak dari khuluq. Khuluq artinya perilaku dan tabiat manusia sejak lahir. Menurut Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam buku Ensiklopedi Akhlak Rasulullah Jilid 1, kata akhlak tersusun dari tiga huruf kha, lam, dan qaf yang menunjukkan makna menetapkan akhlak menurut Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab An-Nadhariyah Al-Khuluqiyah berkaitan dengan konsep iman dan konsekuensi yang ditimbulkannya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk selalu berakhlak baik lagi terpuji sebagaimana diajarkan lebih memahaminya, berikut ini hadits tentang akhlak Rasulullah yang dikutip dari buku Meneladani Akhlak Nabi oleh Abu asy-Syaikh al-Ashbahani dan Abdullah Mu'alim yang bisa diteladani oleh umat Tentang Akhlak RasulullahRasulullah adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Istrinya, Aisyah, pernah berkata, “Tidak ada seorang pun yang akhlaknya lebih baik daripada Rasulullah SAW. Setiap kali seorang sahabat ataupun istrinya memanggil beliau, pastilah beliau menjawab Labbaik kupenuhi panggilanmu.”Anas ibn Malik juga menuturkan, “Aku telah melayani Rasulullah SAW selama bertahun-tahun; beliau sama sekali tidak pernah mencelaku, tidak pernah memukulku, tidak pernah menghardikku, dan tidak pernah cemberut di hadapanku. Apabila beliau menyuruhku dengan suatu perintah, namun aku lamban dalam melaksanakannya, maka beliau tidak mencaciku atas kelambanan itu. Bahkan, jika salah seorang anggota keluarganya mencelaku, beliau bersabda Biarkanlah dia! Jika sesuatu telah ditakdirkan, niscaya akan terjadi.”Karena itulah, Allah 'azza wa Jalla menurunkan ayat yang artinya "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlak yang baik." QS. Al-Qalam 4.2. Ramah, Suka Mengalah, dan Menahan AmarahRasulullah sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada seorang pun dari pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari istri beliau, dan belum pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah. Aisyah menuturkan, "Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah memukul seorang wanita dan tidak pernah memukul seorang pelayan. Beliau juga sama sekali tidak pernah memukul sesuatu dengan tangan beliau, kecuali ketika sedang berjihad di jalan Allah 'Azza wa Jalla. Beliau pun tidak membalas jika dirinya disakiti orang, kecuali jika kesucian Allah dilanggar, maka beliau pun membalaskannya." HR. Muslim.Nabi Muhammad SAW memiliki sifat shidiq jujur. Kejujuran beliau sudah diasah sejak kecil, saat di mana dirinya ikut berdagang bersama pamannya, Abu Thalib. Kejujuran adalah salah satu bukti keimanan seseorang serta akan mengantarkan hidup menuju sebuah hadits yang berasal dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib meriwayatkan, "Aku menghafalkan sabda Rasulullah SAW Tinggalkanlah apa yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta menggelisahkannya." HR. At-Tirmidzi dan Ahmad.4. Lemah Lembut terhadap UmatnyaDiriwayatkan dalam sebuah hadits, Rasulullah pernah mendengar suara tangis bayi sewaktu mengimami sholat, akhirnya beliau membaca surat yang pendek dan bin Huwairits bercerita, “Rasulullah SAW adalah orang yang sangat penyayang dan lemah lembut. Kami pernah tinggal bersama beliau 20 hari, dan beliau mengira bahwa kami sudah rindu kepada keluarga kami.Maka, beliau bertanya kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan lalu bersabda Pulanglah kalian kepada keluarga masing-masing, dan tinggallah bersama mereka." HR. Bukhori, Muslim, dan Ayyub.5. Murah Senyum dan Selalu Berkata BaikRasulullah SAW adalah sosok yang murah senyum dan ceria. Beliau juga selalu mengeluarkan perkataan yang baik. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa perkataan yang baik akan menaikkan derajat di SAW bersabda "Dan yang termasuk mengangkat derajat adalah perkataan yang baik, menyebarkan salam, memberi makanan, sholat malam saat manusia dalam keadaan tidur." HR. Ahmad dan disahihkan oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Shahih Al-Jami'.
CeramahTentang Meneladani Akhlak Rasulullah - Sketsa (Rosie Colon) Ceramah Singkat Tentang Meneladani Sifat Rasul. Misalnya: kita disuruh orang tua kita untuk membayar uang SPP bulanan kepada ibu guru, maka uang itu harus sampai kepada guru kita. Ilmu Allah itu sangat luas, tidak bertepi, dan kebenaran haqiqi yang tahu hanya Ilahi Rabbi.
Ucapan salam sudah terbukti mengintegrasikan umat dari Sabang hingga Jepang dari Merouke hingga Zimbabwe. Jepang boleh bangga dengan gunung fuji. Cina boleh bangga dengan bentengnya yang kokoh. Amerika boleh bangga dengan patung Liberti. Barabai boleh bangga dengan apam nya. Kandangan boleh bangga dengan dodolnya. Tetapi kita sebagai umat Islam harus lebih bangga dengan ucapan “Asslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh......” Dewan hakin yang arif dan bijaksana Para hadirin yang saya cintai dan mencintai saya Insya Allah kita akan bicara mengenai “MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW”. ‫الحمد لله رب العالمين والصل ة والسل م على رسييول اللييه أجمعييين‬ ‫وبعد‬ .‫فيا أيها الحاضرون هيا بنا نشكر الله عز وجل‬ Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak kenikmatan hingga unlimited tidak mampu menghitngnya. Selawat bertangkaikan salam yang menjadi hiasan lisan setiap insan. Insan yang menggunakan Mobil Nissan hingga tukang bakso yang setiap hari kepanasan, kalau musim hujan ya kedinginan. ‫اللهم صل وسلم وبارك عليه‬ Apakah hadirin yang disini tau bagaimana cara mencintai nabi Muhammad ? Yang pertama adalah, kita mengenal siapa beliau. Ada pepatah yang mengatakan “ Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta”. Jadi, agar kita mencintai Rasulullah, kita harus mengenal beliau dulu. Kita bisa mengenal beliau dengan cara membaca Al-Qur’an. Karena di dalam Al- Qur’an ada banyak kisah para nabi, terutama kisah Nabi Muhammad. Beliau adalah makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang paling mulia di bumi. Ialah Khātam an-Nabiyyīn, penutup para nabi dan rasul. Tak ada lagi rasul maupun nabi setelahnya. Dalam diri Rasulullah terkumpul akhlak yang mulia dan sifat sifat utama. Contohnya santun, rendah hati, lemah lembut, jujur, sabar, dan tidak sombong. Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 21 ‫أ‬ ‫قد س ن‬ ‫ة‬ ‫لن ن‬ ‫سن ن ة‬ ‫سون ة ة ن‬ ‫كا ن‬ ‫ح ن‬ ‫ل الل لهه أ س‬ ‫م هف ي نر أ‬ ‫ن ل نك أ س‬ ‫سو ه‬ “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” Yang kedua, adalah membenarkan dan meyakini berita yang Beliau bawa. Karena Rasulillah SAW memiliki gelar As-Saadiq yang berarti benar dan Al-Amin yang artinya dapat dipercaya. Allah berfirman dalam quran suratAn-Najm3-4 ‫حى‬ ‫ ي أيو ن‬ ‫ن هأون إ هلل ون س‬ ‫و ى إ ه س‬ ‫ون ن‬ ‫ح ة‬ ‫ن ال سهن ن‬ ‫ما نينط هقأ ع ن ه‬ “Dan tiadalah yang diucapkannya itu, menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” Yang ketiga, menaati perintah Beliau dan menjauhi apa yang dilarangnya dan yang dibencinya. Manusia akan selalu taat kepada orang yang dicintainya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam quran surat An-Nisa ayat 80 ‫قد س أ ن ن‬ ‫سو ن‬ ‫ه‬ ‫ل فن ن‬ ‫ن ي أط ههع اللر أ‬ ‫طاعن الل ل ن‬ ‫ل‬ ‫م س‬ “Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah.” Bersegeralah mewujudkan teladannya dan bersegera menjahui dengan syariatnya. Laksanakan ibadah kepada Allah dengan tata-cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, tanpa ditambah-tambah ataupun dikurangi. Yang terakhir, cintailah beliau melebihi kecintaan kepada diri sendiri, keluarga dan seluruh manusia. Sebelum kita mecintai orang lain, cobalah kita berkaca, dan cintailah diri kita sendiri terlebih dahulu. Dan sebelum mecintai diri kita sendiri, cintailah Rasulullah SAW. Teman teman yang saya sayangi, kita akan mendapat keutamaan bila mecintai Rasulullah SAW dengan sepenuh hati, diantaranya 1. Mendapatkan kesempurnaan iman dan merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah SWT. 2. Akan bersama Rasulullah SAW di Akhirat 3. Akan merasakan manisnya iman. Manisnya keimanan adalah merasakan lezatnya segala ketaatan dan siap menunaikan beban agama serta mengutamakan itu daripada seluruh materi dunia. Sebagai penutup, marilah kita saling mendo’akan. Semoga kita bisa meniru akhlak nabi dengan cara mengenalnya dan rajin bershalawat kepada nabi. Demikian pidato yang saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua,banyak salah kata mohon maaf yang sebesar-besarnya ‫وأرجييو منكييم العفييو ان‬, ‫شكرا على حسن اهتمامكم وحسيين اسييتماعكم‬ ‫وجدتم من ي الخطائات و الغلطات لن النسان محل الخطإ والنسيان‬ Jalan-jalan ke matang ginalun beli nangka Maafin ulun jika ada khata Sandal jepit sendal swallow Kalau kejepit jangan galau Terima kasih Wallahu waliyyut-taufiq wal-musta’aan Wallahu al muwaffiq ila aqwami attariq Wassalamu’alaikum warohmatullohhi wabarokatuh
SahabatTeks Ceramah Agama Meneladani Akhlak Rasulullah tersebut diatas belum lengkap sobat bisa mengunduh filenya di bawah ini. Pidato_Meneladani Akhlak Rasul. Pilihlah yang bulat-bulat. Telah bagi kamu sekalian pada diri Rasulullah tauladan yang baik. Tongkrongan Islami Kepribadian menggambarkan keimanan seseorang. Ucapan salam sudah terbukti
اِنَّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِى اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَلَهُ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِىَّ بَعْدَهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيِّدَنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّاقَدَّ مَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوْا اللهَ اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ الحسر 18 Hadirin rohimakumulloh Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh Swt, yang telah memberikan kepada kita berbagai ni’mat dan karunianya. Rohmat salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sohabatnya dan segenap umat yang taat mengikuti ajaranya. Hadirin rohimakumulloh Rasululloh SAW memiliki sifat keutamaan yang wajib kita pahami dan di laksanakan, yaitu Pertama, sifat shiddiq artinya benar dan jujur, mustahil dusta al-Kadzibu. Dalam bahasa Arab, kata “as-sidqu” atau “siddiq” berarti benar atau berkata benar. Menurut istilah, as-sidqu bermakna kesesuaian antara ucapan dan perbuatan; kesesuaian antara informasi dan kenyataan; ketegasan dan kemantapan hati; dan sesuatu yang baik. Siddiq itu hadirnya kekuatan yang dapat melepaskan diri dari dusta kepada Tuhannya, dirinya dan orang lain. Firman Alloh Swt يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. QS. Al Ahzab 70 Firman Allah Swt. وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِّنْ رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا مريم50 “Dan Kami menganugrahkan kepada mereka sebagian rahmat Kami, dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi mulia.” QS. Maryam 50 Kedua, sifat amanah dapat dipercaya, mustahil khianat curang. Rasululloh itu jujur dalam menerima ajaran Allah Swt, memelihara keutuhannya dan menyampaikannya kepada umat manusia sesuai dengan kehendak-Nya dan mustahil menyelewengkan atas ajarannya. Allah Swt berfirman إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَماناتِ إِلى أَهْلِها وَإِذا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كانَ سَمِيعاً بَصِيراً Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kalian apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kalian menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS. An-Nisa 58Amanah berasal dari kata amuna, yamunu, amnan, wa amaanatan yang dapat dipercaya. Segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia, baik yang menyangkut hak dirinya, hak orang lain, maupun hak Allah Swt. Ciri orang yang amanah bisa dilihat dari perilakunya, di antaranya Orang yang dapat menyimpan rahasia dengan baik. Tidak pernah melanggar janji. Dapat melaksanakan tugas yang dipercayakan dengan baik. Dapat memberikan kesaksian sesuai apa yang dilihatnya. Firman Allah Swt. اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَنَا۠ لَكُمْ نَاصِحٌ اَمِيْنٌ الأعراف68 “Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu”. QS. Al-A’raf 68 Ketiga, tabligh menyampaikan, mustahil kitman menyembunyikan. Rasululloh itu pasti menyampaikan seluruh ajaran Allah Swt kepada semua manusia. Firman Allah Swt فَاِنْ حَاۤجُّوْكَ فَقُلْ اَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلّٰهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ ۗوَقُلْ لِّلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْاُمِّيّٖنَ ءَاَسْلَمْتُمْ ۗ فَاِنْ اَسْلَمُوْا فَقَدِ اهْتَدَوْا ۚ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِ آل عمران20 Kemudian jika mereka membantah engkau Muhammad katakanlah, “Aku berserah diri kepada Allah dan demikian pula orang-orang yang mengikutiku.” Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang buta huruf, ”Sudahkah kamu masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. QS. Ali Imran 20 Hadirin rohimakumulloh Keempat, fathonah cerdas, mustahil jahlun bodoh. Rasululloh itu bijaksana dalam semua sikap, perkataan dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya. Kecerdasan yang dimaksud ini dipaparkan dalam surat Al Baqarah berikut ini يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ “Allah menganugerahkan al-hikmah pemahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan as-Sunnah kepada siapa yang dikehendakinya. Barang siapa yang dianugerahi al-hikmah itu ia benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Hanya orang-orang yang berakallah ulul albab yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah.” QS. Al-Baqarah 269 Ciri orang yang memiliki sifat fathonah, yaitu Pandai memberi nasehat yang baik, sehingga tidak sampai menyinggung perasaan orang lain. Pintar menyampaikan berita atau kabar kebaikan. Cerdas dalam bertutur kata dan berkomunikasi dalam mengajak kebaikan dengan beramar ma'ruf nahi munkar. Cerdas menyampaikan amanat yang diberikan. Cerdas dalam beribadah. Artinya tidak mengerjakan suatu amalan yang tanpa dasar dan memprioritaskan ibadah maupun amalan yang utama. Cerdas dalam bersosial. Dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak lepas dari masalah baik di lingkungan masyarakat maupun keluarga. Karena itu dieperlukan kecerdasan sosial dalam menyikapi sesuatu. Demikianlah, semoga bermanfaat. Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dariuraian tentang cara berjalan Rasulullah Saw kita dapat memaknai beliau dengan akhlak mulia sebagai berikut: Tidak sombong "Pandangan ke bumi lebih lama dari ke langit", sebagaimana tertera dalam hadis di atas adalah sebuah metafora yang merepresentasikan bahwa Rasulullah Saw. jika berjalan sama sekali tidak menunjukkan kesombongan.

Salah satu bentuk memuliakan Nabi Muhammad saw adalah tunduk patuh pada semua ajaran yang dibawa olehnya, serta meneladani semua sifat-sifatnya yang mulia dan luhur. Oleh karena itu, materi khutbah kali ini mengingatkan kita semua perihal betapa pentingnya meneladani sifat-sifat Rasulullah pada segala aspek kehidupan. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW dalam Semua Sendi Kehidupan.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ لِلْخَيْرَاتِ عِبَادَهُ الْأَبْرَارَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مَحَمَّدِ نِ الْمُصْطَفَى الْمُخْتَارْ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَخْيَارِ. أَمَّا بَعْد فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بسم الله الرحمن الرحيم لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأٰخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Pada kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala, dengan cara sungguh-sungguh meneladani akhlak agung Baginda Nabi Muhammad SAW, dalam semua aspek dan sendi kehidupan. Karena dengan cara takwa demikian, berarti kita mencintai Nabi Muhammad SAW, dan dengan begitu berarti kita mencintai Allah SWT, sehingga dengan penuh kesadaran akan melaksanakan segala perintah Allah Taala dan menjauhi segala larangan-Nya dengan sebaik-baiknya. Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Dalam tradisi di Indonesia, peringatan maulid Nabi Muhammad dilakukan hingga berbulan-bulan. Peringatan Maulid berarti memperingati kelahiran Nabi Agung kita Sayyidina Muhammad SAW dan menjadikan teladan baiknya dalam berbagai aspek dalam kehidupan. Penting bagi kita untuk selalu mengingatkan tentang akhlak dan teladan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW adalah figur manusia pilihan al-mushthafâ al-mukhtâr, karenanya beliau menjadi teladan mulia bagi semua manusia. Beliau dilahirkan di jazirah Arab pada masa jahiliyah, yang kemudian berhasil membawa perubahan masyarakat Arab kepada zaman terang-benderang min al-zhulumât ilâ al-nȗr, penuh dengan penghormatan, kasih sayang, persaudaraan dan persatuan. Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Mengapa kita wajib meneladani Nabi kita, Rasulullah Muhammad SAW? Jawabnya jelas bahwa sebagaimana disebutkan dalam hadits yang bersumber dari sahabat Anas radhiyallâhu anhu كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا Artinya “Rasulullah SAW adalah manusia yang terbaik budi pekertinya.” HR Bukhari, Muslim dan Ashabus Sunan wa-al-Musnad Oleh karena itu, kita harus dan sangat perlu mengikuti teladan baik dari Rasulullah SAW dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan. Nabi SAW telah memberikan teladan yang baik uswatun hasanah, di antaranya perlu dikemukakan 6 enam contoh konkret. Pertama, memenuhi panggilan atau permintaan dengan sikap yang baik. Dalam sebuah hadits bersumber dari Sayidah Aisyah radhiyallâhu anhâ disebutkan bahwa “Tidaklah ada seorang yang lebih baik budi pekertinya daripada Rasulullah tidak ada satu pun orang dari sahabat-sahabat beliau dan tidak pula dari keluarga beliau yang memanggil beliau kecuali beliau mengatakan Labbaik; Baik aku penuhi panggilanmu! Oleh karena itulah Allah menurunkan firman-Nya berupa وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ Artinya “Sungguh engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” QS. al-Qalam [68] 4. Disebutkan oleh Ummul Mukminin, ketika ditanya oleh Yazin bin Bâbnu “Apa akhlak Rasulullah?” Ia menjawab bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an. Kemudian ia disuruh untuk membaca surat al-Mukminun ayat 1-5, yang menunjukkan akhlak Rasulullah SAW. HR Al-Bukhari, al-Hakim, al-Baihaqi dan al-Nasai. Kedua, murah senyum. Dalam hadits disebutkan tentang akhlak Rasulullah SAW ketika sendirian di rumah. عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا سُئِلَتْ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِذَا خَلا فِي بَيْتِهِ؟ قَالَتْ كَانَ أَلْيَنَ النَّاسِ وَأَكْرَمَ النَّاسِ. وَكَانَ رَجُلا مِنْ رِجَالِكُمْ إِلا أَنَّهُ كَانَ ضَحَّاكًا بَسَّامًا Artinya “Dari Aisyah, ia ditanya bagaimana Rasulullah SAW ketika sendirian di rumah? Ia menjawab Beliau adalah manusia yang paling lembut dan manusia yang paling mulia, beliau seorang dari kaum laki-laki kalian, hanya saja beliau humoris nan banyak senyumnya.” HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad, dan Ibn Sa’id dalam al-Thabaqât al-Kubrâ Ketiga, hidup sederhana dan mengerjakan sendiri berbagai pekerjaan rumah tangga. Beliau sosok yang sangat sederhana; mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga, menjahit pakaian dan menyambung sandal yang putus. Disebutkan dalam hadits عَنْ عَائِشَةَ أنَّها سُئِلَتْ مَا كَانَ النَّبيُّﷺ يَعْمَلُ فِيْ بَيْتِهِ؟ قَالَتْ كَانَ يَخيْطُ ثَوْبَهُ وَيخْصِفُ نَعْلَهُ وَيَعْمَلُ مَا يَعْمَلُ الرِّجَالُ فِيْ بُيُوْتِهِمْ Artinya “Dari Aisyah, bahwa ia ditanya “Apa yang yang dilakukan Nabi SAW di rumahnya? Ia menjawab “Beliau menjahid bajunya, menyambung sandalnya yang putus, dan mengerjakan pekerjaan yang dilakukan para suami di rumah-rumah mereka.” HR Ibn Hibbân Keempat, suka menolang sesama. Beliau mengantarkan atau menyeberangkan seorang ibu hingga memenuhi kebutuhannya. Keenam, penuh kasih sayang rahmah pada umat. Beliau penuh kasih sayang pada umatnya. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dan Abu Sa’id al-Khudzri, bahwa Nabi SAW suatu ketika mendengar suara tangisan anak kecil, padahal beliau sedang shalat, maka beliau membaca surat yang pendek dan surat yang ringan, karena khawatir menyulitkan ibu anak tersebut. HR al-Bukhari. Diriwayatkan pula dari Malik bin Ruwaihits bahwa Nabi SAW adalah seorang yang sangat kasih sayang lagi lemah lembut rahîman rafîqan; kami pernah tinggal bersama beliau selama dua puluh malam, kemudian beliau mengira kami sangat merindukan keluarga kami; lantas beliau menanyai kami perihal keluarga kami; kami pun memberitaukan kepada beliau mengenai kabar mereka. Lantas Nabi SAW berkata ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوْا فِيْهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوْهُمْ Artinya “Kembalilah kalian kepada keluarga kalian, dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka, dan perintahkan mereka kepada kebaikan.” HR. Bukhari dan Muslim Kelima, penuh perhatian dan kepedulian sosial. Abȗ Ya’lâ dalam Musnadnya meriwayatkan sebuah hadits dari Anas dikutip juga dalam kitab Ihyâ’ Ulȗmiddîn karya Imam al-Ghazali, dan al-Durr al-Mantsȗr karya Jalâluddin al-Suyȗthî كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ إِذَا فَقَدَ الرَّجُلُ مِنْ إِخْوَانِهِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ سَأَلَ عَنْهُ، فَإنْ كَانَ غَائِبًا دَعَا لَهُ، وَإِنْ كَانَ شَاهِدًا زَارَهُ، وَإِنْ كَانَ مَرِيْضًا عَادَهُ Artinya “Rasulullah SAW ketika ada seseorang yang tidak tampak bersama saudara-saudaranya selama tiga hari, maka beliau menanyakan keadaan-nya; jika ia tidak hadir, maka beliau memanggilnya, jika ia hadir, maka beliau menghampirinya, dan jika ia sedang sakit, maka beliau menjenguknya.” HR. Abu Ya’la Oleh karena itu dalam hadits sahih Nabi SAW mengajarkan kepedulian sosial عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعَسِّرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآَخِرَةِ،.... رواها مسلم Artinya “Dari Abu Hurairarah ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang menghilangkan satu kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan di dunia, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan dari berbagai kesulitan pada hari Kiamat. Barangsiapa yang meringankan orang yang kesusahan dalam hutangnya, niscaya Allah akan meringankan baginya urusannya di dunia dan akhirat.” HR. Muslim Keenam, mengajarkan kedamaian salâm. Nabi SAW mengajarkan kedamaian, bukan kekerasan, tindakan anarkis, dan kemurkaan, apalagi terorisme, yang justru mencederai citra Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Ahmad dari Abu Hurairah disebutkan Sabda Nabi SAW اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ... رواه البخاري Dalam riwayat lain disebutkan اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ رواه أحمد Maksudnya adalah bahwa orang Islam sejati itu adalah orang yang tangannya perbuatannya dan lidahnya ucapannya tidak mengganggu dan tidak menyakitkan orang lain. Dengan kata lain, orang Islam sejati itu adalah bila sikap, perbuatan dan ucapannya mengandung kedamaian dan kesejukan bagi sesama manusia. Demikian ini karena kita sadari bahwa Islam mengajarkan ajaran kasih sayang, dan kedamaian, bukan kekerasan, anarkisme dan kemurkaan, yang justru mencederai citra Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, tepatlah seorang bernama Michael Hart, dalam bukunya yang populer, memosisikan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok nomor satu, dari urutan 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh sepanjang sejarah. Berdasarkan fakta di atas, jelas misi risalah Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sabda beliau “Sungguh tiada lain aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” HR. al-Bukhari, al-Hakim, dll. Namun, sangat disayangkan atas nama kebebasan hak asasi manusia, kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat, saat ini di era internet, era media sosial medsos ini, era smartphone, banyak perkataan dan ujaran, dalam bentuk tulisan status, meme dan sebagainya, yang berisi muatan yang penuh kebencian hate speech, saling fitnah, dan berita yang tidak benar hoax, baik dibuat sendiri maupun hanya sekedar men-share menyebarluaskannya. Bahkan fnomena ini menjadi semacam darurat hoax. Padahal diingatkan dalam sabda Rasulullah SAW عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُّحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ رواه مسلم Artinya “Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah SAW bersabda “Cukuplah seseorang berdosa membicarakan atau menyampaikan setiap sesuatu yang ia dengar.” HR. Muslim Jamaah Shalat Jumat azzakumullâh Dengan demikian sungguh sangat jelas akhlak agung Nabi Muhammad SAW yang harus kita teladai dengan sungguh-sungguh, dalam semua sendi kehidupan, baik dalam lingkup kecil, rumah tangga kita, masyarakat kita, dan lingkup yang lebih luas, bangsa dan negara kita. Semoga kita semua diberi pertolongan Allah Taala menjadi orang-orang yang mampu meneladani Nabi Muhammad SAW, sehingga kita semua terhindar dari laknat dan ketidakridhaan Allah SWT. Amin. Sebagai penutup khutbah ini marilah kita renungkan firman Allah yang tersebut dalam Surat al-Ahzab 33 ayat 45-48 يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙ﴿٤٥﴾ وَّدَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِذْنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا﴿٤٦﴾ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ بِاَنَّ لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ فَضْلًا كَبِيْرًا﴿٤٧﴾ وَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَدَعْ اَذٰىهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا﴿٤٨﴾ Artinya Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya Kami mengutus engkau untuk menjadi saksi, pemberi kabar gembira, dan pemberi peringatan dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya serta sebagai pelita yang menerangi. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. Janganlah engkau Nabi Muhammad menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, biarkan saja gangguan mereka, dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai pelindung. QS. Al-Ahzab [33]45-48 Demikian khutbah ini semoga banyak manfaatnya bagi kita semua. Semoga kita, keluarga kita, masyarakat dan bangsa kita diberi pertolongan oleh Allah Taala menjadi orang-orang yang mampu meneladani akhlak agung Baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga kita, keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia ini mendapatkan keberkahan dan keselamatan, terhindar dari laknat dan ketidakridhaan Allah SWT. Amin. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِماَ فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةْ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ النَّهْضَةْ. أَمَّا بَعْدُ. أَيُّهَا النَّاسُ! أُوْصِيْكُمْ بتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ فَقَالَ تَعَالَى مُخْبِرًا وَأٰمِرًا إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا إِبْراهَيْمَ فِي الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمْؤُمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحاَجاَتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الِإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ بِمَا فِيْهِ صَلاَحُ الِإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِيْنَ. رَبَّنَا أتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّءْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا. رَبَّنَا أتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهْ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاۤءِ ذِي اْلقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ اْلفَخْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمٍ يَّزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْا مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz Ahmad Ali MD, Pendiri dan Ketua Yayasan Manhajuna Madania Salam Tangerang, Dosen Tetap Pascasarjana Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Institut PTIQ Jakarta yD9wtC.
  • hu1w4luex8.pages.dev/228
  • hu1w4luex8.pages.dev/311
  • hu1w4luex8.pages.dev/236
  • hu1w4luex8.pages.dev/390
  • hu1w4luex8.pages.dev/348
  • hu1w4luex8.pages.dev/254
  • hu1w4luex8.pages.dev/105
  • hu1w4luex8.pages.dev/84
  • hu1w4luex8.pages.dev/264
  • ceramah tentang meneladani akhlak rasulullah